Ketika Belanda memulai agresi terhadap Indonesia untuk mendapatkan kembali kekuasaannya setelah Perang Dunia II, sekelompok kadet yang belum berpengalaman harus mempertahankan pangkalan udara terakhir yang tersisa agar mereka dapat memiliki kesempatan untuk membantu Republik Indonesia memenangkan perang revolusioner dan melindungi apa yang telah mereka rawat.